Daun kucai sudah sejak dulu digunakan dalam pengobatan tradisional Tionghoa untuk beragam masalah kesehatan. Misalnya saja untuk mengatasi kelelahan, pengobatan penyakit hati, ginjal, dan pencernaan. Bukan cuman itu, daun kucai juga dapat mengobati luka dan gigitan serangga.
Apa sebenarnya daun kucai itu? Apa saja kandungan bermanfaat di dalamnya? Mengapa ada banyak manfaat kucai bagi kesehatan kita?Di artikel ini kita akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Tanaman kucai (Allium tuberosum) adalah spesies tumbuhan herbal yang berasal dari genus bawang (Allium). Itu artinya tanaman kucai masih berkerabat dengan bawang merah, bawang putih, bawang daun, bawang prei, bawang bombai, dan lokio atau bawang batak. Di Indonesia, tanaman ini lebih sering disebut ‘daun kucai’. Nama lain dari daun kucai adalah bawang kucai.
Karena berasal dari genus bawang dan sangat mirip dengan jenis daun bawang lain, kadang sulit untuk mencirikan daun kucai.
Tanaman kucai mengandung berbagai fitokimia dan kandungan-kandungan penting lainnya. Komponen-komponen volatil yang telah ditemukan dalam daun bawang yaitu: dipropyl disulfide, methyl pentyl disulfide, penthanethiol, penthyl-hydrodisulfid, dan cis/trans-3,5-diethyl-1,2,4-trithiolane.
Tanaman herbal ini sangat bernutrisi. Setiap 500 g kucai segar mengandung protein kasar sekitar 12 g, lemak 2,5 g, glikosida 19 g, kalsium 280 mg, fosfor 225 mg, zat besi 5 mg, Vitamin B 17,5 mg, vitamin C 95 mg. Kandungan-kandungan nutrisi tersebut bahkan melebihi yang dimiliki oleh sayuran daun lain seperti kubis, selderi, atau selada. Bahkan vitamin C yang dimiliki kucai empat kali lebih banyak daripada tomat.
Artikel ilmiah “Chemical characterization of Chinese chive seed….“ mengungkapkan bahwa bagian biji dari tanaman kucai mengandung tiamin, riboflavin, dan niacin. Kandungan mineral biji tanaman kucai terdiri dari zat besi, kalsium, dan zink. Bagian bijinya juga mengandung asam amino esensial, isoluecine, tryptophan, dan lysine.
Daun kucai memang jarang dijadikan bahan baku untuk resep masakan Indonesia, karena biasanya banyak dimanfaatkan pada masakan-masakan khas Tionghoa atau Asia Timur lainnya. Contohnya bubur, gyoza, dan pangsit. Tapi kadang kucai juga digunakan untuk makanan Indonesia, seperti toge goreng, nasi lengko, dan lumpia goreng.
Selain budidaya bawang kucai untuk masakan, banyak juga orang yang menanamnya untuk penghias saja karena bunga kucai yang indah ketika mekar. Tapi mengingat banyaknya manfaat daun kucai untuk kesehatan, kita juga bisa menanamnya untuk keperluan kesehatan. Berikut akan dijelaskan sejumlah manfaat kucai.
Manfaat daun kucai untuk penurun darah tinggi dimungkinkan karena adanya kandungan senyawa quercetin. Sebagaimana dibuktikan dalam jurnal “Quercetin Reduces Blood Pressure in Hypertensive Subjects”, senyawa ini sanggup menurunkan tekanan darah pada penderita darah tinggi. Karena itu herbal ini dapat dimanfaatkan sebagai cara menurunkan darah tinggi yang alami.
Bawang kucai bisa dijadikan makanan untuk asam urat karena mengandung senyawa quercetin dan senyawa aktif lain yang berfungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh. Bila dikonsumsi rutin, senyawa-senyawa tersebut akan bekerja dengan cara menghambat aktivitas xanthine oxidase yang merupakan pemicu kenaikan asam urat dalam tubuh. Dengan begitu, kadar asam urat pun secara bertahap akan kembali normal.
Senyawa-senyawa bersifat antioksidan yang dimiliki bawang kucai dapat memulihkan kerusakan atau gangguan pada fungsi hati yang diakibatkan oleh radikal bebas. Bila fungsi hati terjaga dengan baik, maka kesehatan hati pun dapat terpelihara.
Kandungan senyawa sulfur yang dimiliki bawang kucai dapat bertindak secara amelioratif pada fungsi ginjal. Amelioratif artinya bersifat memperbaiki. Kesehatan ginjal dapat dijaga apabila fungsinya terpelihara dengan baik.
Manfaat kucai untuk pencernaan dimungkinkan oleh kandungan senyawa di dalamnya yang bertugas sebagai antioksidan dan anti-bakteri. Antioksidan membantu menangkal dan memperbaiki kerusakan maupun gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan akibat radikal bebas. Sedangkan aktivitas anti-bakteri akan membantu mengatasi gangguan pencernaan apa pun yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Senyawa-senyawa aktif pada bawang kucai dapat menjadi antioksidan dalam tubuh kita. Tubuh kita setiap hari terkena radikal bebas yang dapat melukai sel-sel tubuh. Antioksidan berfungsi melawan radikal-radikal bebas tersebut dan memulihkan kerusakan yang telah terjadi. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita pun menjadi lebih kuat. Dengan kekebalan yang kuat, tubuh akan lebih mudah mengatasi kelelahan serta mengelola energi dengan baik.
Aktivitas anti-inflamasi yang dihasilkan oleh senyawa-senyawa aktif dalam bawang kucai akan mempercepat penyembuhan dari luka dan bekas gigitan serangga. Aktivitas itu akan mengurangi reaksi peradangan (inflamasi) dan merangsang pembentukan pembuluh-pembuluh darah baru pada bekas luka sehingga penyembuhannya lebih efektif.
Itulah beberapa fun fact dari sayur atau daun Kucai ,Demikianlah ulasan artikel ini tentang daun kucai. Semoga dengan adanya informasi ini kita semua jadi punya wawasan lebih luas seputar buah buahan segar dan sayuran segar yang bermanfaat yang ada di Indonesia. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain mengenai sayur dan buah segar, info serta tips kesehatan lainnya hanya di totalbuah.id
jangan lupa like dan follow kita ya
www.totalbuah.id
Total Buah Segar
@totalbuahsegar
@totalbuah